I wish you could learn some knowledge you want. So, enjoyed.

1 Dari 3 Balita Indonesia Terhambat Pertumbuhan Tinggi Badannya


     Permasalahan kesehatan di Indonesia terbilang cukup kompleks. Di satu sisi, beberapa daerah menghadapi kasus anak-anak yang kelebihan nutrisi sampai menjadi obesitas. Namun be
berapa daerah lainnya justru mengalami kasus terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak-anak akibat kekurangan nutrisi. 
Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2007 menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak-anak di bawah usia lima tahun di Indonesia terhambat pertumbuhan tinggi badannya atau disebut dengan stunting. Selain itu, sebanyak 1 dari 5 anak-anak di bawah usia 5 tahun juga mengalami kekurangan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa angka kecukupan gizi anak-anak Indonesia terbilang memprihatinkan.

     "Permasalahan gizi adalah masalah yang kompleks, bisa disebabkan karena akses terhadap bahan makanan, perilaku, gangguan makan hingga aspek budaya juga dapat mempengaruhi," kata Dhian Dipo, Kasubdit Gizi Mikro Direktorat Gizi Kementrian kesehatan RI dalam acara Kemitraan antara pemerintah Indonesia UNICEF dan UNI EROPA di Wisma Metropolitan II, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Oleh karena itu, pemerintah tengah berupaya menggenjot program sadar gizi untuk 1.000 tahun pertama kehidupan bayi. Selain itu, pemerintah juga mengadakan pelatihan pengelolaan kondisi gizi buruk serta mendorong para ibu untuk memberikan ASI selama 6 bulan pertama kemudian dibantu oleh makanan pendamping ASI. Penyuluhan di tingkat keluarga juga tengah diupayakan.

     Untuk mengatasi masalah gizi ini, Dhian menjelaskan bahwa pemerintah berencana membagikan kapsul vitamin B untuk bayi berusia 12-59 bulan, juga membagikan tablet tablet berisi zat besi kepada Ibu hamil. Tak hanya itu, pemeriksaaan rutin juga akan dilakukan sebulan sekali. Program ini terutama dilakukan di daerah yang memiliki angka stunting terbilang tinggi, yaitu provinsi Jawa tengah, Papua dan NTT.
Selain berupaya dengan tenaga dan sumber daya yang dimiliki, pemerintah juga dibantu oleh pihak luar. Pihak Uni Eropa berniat menyumbangkan dana sebesar 20 juta Euro atau sekitar Rp 248,7 miliar kepada UNICEF untuk mengatasi masalah kekurangan gizi di seluruh wilayah Asia dan Pasifik. Untuk Indonesia, alokasi dana yang akan diberikan sekitar 4,1 juta Euro atau sekitar Rp 50 miliar. 

      "Masalah gizi buruk tidak hanya dialami di Indonesia saja. Beberapa negara di Asia tenggara seperti Thailand dan Filipina juga memiliki masalah yang sama. jadi ini merupakan masalah global," kata Erik Habers, Kepala Operasi Utusan Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN.
Di Indonesia, kemitraan ini difokuskan di 3 daerah yang dianggap memiliki angka stunting cukup tinggi, yaitu kabupaten Sikha di propinsi Nusa Tenggara Timur, kabupaten Klaten di Jawa Tengah dan daerah Jayawijaya di Papua. Ketiga daerah ini memiliki permasalahannya tersendiri sehingga dengan mengidentifikasi kesulitan di masing-masing daerah diharapkan dapat menemukan rumusan yang tepat untuk mengatasi permasalahan gizi buruk.

(detik.com/30/10/12)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.